MENGINGAT UMAT ISLAM MASA KINI

Kamis, 16 April 2009

Harun Yahya
PERSEKONGKOLAN DAJJAL TELAH BERAKHIR

Kehidupan dunia ini adalah sesuatu yang sementara yang di dalamnya baik dan jahat, keindahan dan keburukan muncul, manusia sedang diuji dengan perilakunya, dan dengannya orang beriman dan orang tidak beriman dibedakan satu dari yang lainnya. Allah Mahakuasa, Yang telah menciptakan segala sesuatu dan ujian ini, telah pula menciptakan musuh dalam bentuk seorang pengingkar dan pelaku kejahatan untuk dihadapkan melawan orang-orang beriman sebagai bagian dari ujian. Para pengingkar ini, yang melawan para nabi, rasul, dan kaum beriman sepanjang sejarah, di saat ketika hadits Nabi Muhammad SAW mengabarkan kepada kita bahwa Nabi Isa AS dinantikan kembalinya ke Bumi, dengan kata lain Zaman Akhir, adalah "Dajjal", atau Antikristus.

Dajjal adalah sebuah kata dalam Bahasa Arab, yang diturunkan dari akar kata "dajl". Kamus-kamus mengartikan Dajjal sebagai "pendusta, penipu, penghasut, dan orang terlaknat yang mengaburkan pemikiran, hati, kebaikan dan kejahatan, kebenaran dan kesalahan, yang menyembunyikan wajah sesungguhnya tentang suatu hal dengan cara menutupinya, yang mengembara ke setiap tempat".

Hadits-hadits menyebut Dajjal sebagai kekuatan jahat terbesar yang muncul pada akhir zaman. Dajjal, yang akan berusaha menjalankan sistem pemerintahan setan dengan cara memusuhi utusan Allah pada Zaman Akhir ketika berlangsung peristiwa-peristiwa luar biasa, barangkali adalah seorang pengingkar terburuk sepanjang masa. Nabi kita, Muhammad SAW, menjelaskan besarnya kejahatan Dajjal sebagai berikut:

"Tidak ada penciptaan (yang menimbulkan prahara lebih besar) dibandingkan Dajjal sejak penciptaan Adam hingga Zaman Akhir". [i]

Diriwayatkan di dalam hadits-hadits bahwa Dajjal adalah seorang penipu yang menggambarkan kebenaran sebagai kebatilan dan kebatilan sebagai kebenaran, dan kebaikan sebagai kejahatan serta kejahatan sebagai kebaikan. Sebagaimana kita diberitahu dalam hadits "Dia akan pula memiliki Surga dan Neraka bersamanya. Walaupun Surganya akan nampak seperti Surga, sebenarnya itu adalah Neraka, dan begitu juga, meskipun Nerakanya akan nampak seperti Neraka, sebenarnya itu adalah Surga," [ii], setiap sesuatu yang ia nyatakan indah sebenarnya adalah kejahatan yang akan menimpakan bencana bagi umat manusia. Dan nilai-nilai yang ia gambarkan sebagai kejahatan sebenarnya bermanfaat dan untuk kepentingan umat manusia. Namun karena sebagian orang tidak memandang peristiwa-peristiwa menurut nilai-nilai ajaran Al Qur’an dan As Sunah Nabi Muhammad SAW, mereka akan tersesatkan oleh hal-hal yang diserukan Dajjal dan akan mengikutinya, sembari tidak peduli menjauhkan diri dari jalan Allah, yang seharusnya mereka ikuti. Mereka akan melihat betapa itu adalah kekeliruan besar akibat suasana penindasan yang akan dibangun Dajjal. Untuk alasan inilah Nabi Muhammad SAW telah memperingatkan umat manusia dan menyuruh orang-orang untuk bertindak berdasarkan pengetahuan bahwa apa yang digambarkan Dajjal sebagai kejahatan sebenarnya adalah kebaikan:

"Dajjal akan muncul. Dan akan ada besertanya air dan api. Apa yang dilihat orang sebagai air sesungguhnya adalah api yang membakar. Dan apa yang nampak sebagai api sebenarnya adalah air. Barang siapa diantara kalian yang mendapatinya hendaknya mencebur ke dalam apa yang dilihatnya sebagai api, karena itu adalah air segar, murni" [iii].

Sebagaimana dapat dipahami dari berbagai isyarat di dalam hadits, masa di mana kita hidup saat ini adalah “Zaman Akhir”. Jelas dari hadits-hadits nabi Muhammad SAW bahwa Zaman Akhir sedang berlangsung saat ini, dan atas izin Allah, kembalinya Nabi Isa AS ke Bumi juga diperkirakan akan terjadi dalam masa ini. Seperti kita telah diberitahu di dalam hadits-hadits, Dajjal sedang membuat kerusakan yang dirasakan pada Zaman Akhir di mana kita hidup sekarang, dan pemberontakan, kejahatan, perpecahan, dan kemunduran tengah menyebar di seluruh dunia. Banyak orang telah mengikuti kejahatan Dajjal, berpaling dari nilai-nilai akhlak yang sepatutnya dan menerima sebuah tatanan jahat yang dilandasi atas pengingkaran.

Dalam istilah ideologis, kejahatan terbesar Dajjal pada Zaman Akhir adalah Darwinisme. Ideologi Darwinis, bualan terburuk abad ke-19, pada awalnya mendapat kecaman. Namun ideologi ini menyebar ke seluruh masyarakat selama abad ke-20 di bawah pengaruh Dajjal, memperdaya sebagian besar manusia hingga mempercayainya, menghimpun sejumlah besar dukungan dan berhasil memasuki buku-buku pelajaran sekolah dan literatur ilmiah. Meskipun merupakan sebuah kebohongan besar dan sama sekali tidak memiliki bukti ilmiah apa pun walau menyatakan diri sebagai sesuatu yang ilmiah, ideologi ini berhasil memperdaya dunia di bawah pengaruh Dajjal. Lagi, di bawah pengaruh Dajjal, masyarakat menganggap sesuatu yang tidak nyata seakan benar-benar ada dan mengemukakan teori yang tidak memiliki tabiat ilmiah sebagai “suatu penjelasan tentang asal-usul kehidupan”. Anak-anak mulai belajar tentang teori evolusi Darwin mulai dari sekolah dasar, saluran-saluran televisi pemihak Darwin yang paling banyak ditonton menekankan skenario palsu evolusi sebagai “penelitian ilmiah”, dan para profesor universitas mendukung kebohongan ini dengan segenap daya dan upaya. Ini adalah sebuah tatanan keyakinan yang benar-benar palsu. Darwinisme muncul sebagai agama palsu, upaya gigih dikerahkan untuk membuat masyarakat mempercayainya secara buta, dan mereka yang tidak mempercayainya disingkirkan dan dibungkam. Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung teori tersebut selama 1,5 abad. Dan tidak mungkin bukti itu akan ada. Namun karena Darwinisme adalah sebuah tatanan keyakinan yang palsu, bukti bohong secara terus-menerus dibuat untuk mendukung teori evolusi dan bukti ilmiah nyata yang membuktikan ketidakabsahan evolusi ditutupi. Cakupan penipuan ini benar-benar sangat besar dan, sebagai sebuah tatanan keyakinan yang sesat dan palsu yang didasarkan pada pengingkaran terhadap Allah, ini adalah sebuah persekongkolan Dajjal yang telah diketahui, dan sesuatu yang telah diperkirakan terjadi pada Zaman Akhir berdasarkan apa yang telah diungkapkan dalam hadits-hadits.

Tatanan keyakinan palsu ini, yang menyatakan bahwa makhluk hidup muncul menjadi ada melalui kebetulan tidak sengaja, yang menyatakan bahwa kera adalah nenek moyang manusia, yang berusaha meyakinkan manusia bahwa mereka adalah binatang yang tidak memiliki tanggung jawab, yang telah menimbulkan pembantaian masal dan telah memicu berbagai perang melalui paham menyimpang yang meyakini bahwa yang kuat harus membinasakan yang lemah, dan yang menganggap bahwa manusia tidaklah bernilai dan berkedudukan rendah, sebenarnya adalah Darwinisme, sebuah makar paling jahat Dajjal. Akan tetapi, setelah bertahan selama 150 tahun terakhir, Darwinisme akhirnya telah digagalkan pada awal abad ke-21. Persekongkolan Dajjal telah tamat, dan Dajjal telah mati. Penipuan masal telah berakhir. Agama palsu telah dihancurkan di hadapan keimanan sejati kepada Allah. Tidak diragukan bahwa Allah akan menjadikan agama-Nya menang. Allah berfirman dalam suatu ayat:

“Allah akan mengokohkan yang benar dengan ketetapan-Nya, walaupun orang-orang yang berbuat dosa tidak menyukainya” (Surat Yunus: 82).